Besaran Listrik (Arus, Tegangan, Hambatan Dan Daya Listrik)

Thursday, August 14th, 2014 - Referensi Elektronika

Beberapa besaran listrik yang harus diketahui dalam mempelajari elektronika adalah tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik dan daya listrik. Besaran-besaran listrik tersebut merupakan besaran pokok yang menjadi dasar terbentuknya besaran listrik yang lain. Besaran listrik yang dihasilkan dari besaran pokok disebut sebagai besaran turunan. Berikut adalah gambaran singkat dari besaran listrik yang perlu dipahami dalam mempelajari elektronika.

besaran listrik,arus listrik,tegangan listrik,hambatan listrik,daya listrik,teori listrik,tesoi dasar listrik,tahanan listrik,muatan listrik

Jenis Besaran Listrik

  1. Tegangan Listrik

Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik antara muatan listrik positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).

Tegangan listrik terjadi apabila :

  • Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
  • Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
  • Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron

Tegangan listrik dalam elektronika terdapat 2 jenis yaitu tegangan listrik AC (Alternating CurrenT) kemudian disebut dengan tegangan AC dan tegangan listrik DC( Direct Current) yang disebut dengan tegangan DC.

Contoh Sumber Tegangan Listrik :

  • Accumulator
  • Solar Cell
  • Batu Batere
  • Generator Listrik
  1. Arus Listrik

Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.

Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).

Ada 2 macam jenis arus listrik:

  • Arus searah
  • Arus bolak-balik

Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron yang bergerak secara terus menerus dengan arah yang tetap walau besarnya berubah. Sedangkan pada arus bolak-balik, suatu masa elektron yang bergerak secara teratur bergantian arah aliran maju atau mundur, dalam arah maju digambarkan pada sisi + (diatas garis 0) dan arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah garis 0). Selama elektron bergerak maju tegangan akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak mundur tegangan akan turun dan akan berada dalam posisi negatif.

  1. Hambatan Listrik

Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersbut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.

Telah ditentukan bahwa antara kedua titik diatas 1 Volt dan tahanan penghantar 1 Ohm, maka kuat arus yang mengalir 1 Ampere. Jadi tegangan 1 Volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan arus 1 Ampere melalui tahanan 1 Ohm. Pernyataan ini lebih jelas dibahas dalam hukum Ohm.

  1. Daya Listrik

Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).

Dengan demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.

Besaran-besaran listrik, tegangan listrik, arus listrik, tahanan listrik dan daya listrik ini merupakan besaran pokok dalam mempelajari rangkaian listrik yang sederhana maupun rangkaian listrik yang komplek.

Title : Besaran Listrik (Arus, Tegangan, Hambatan Dan Daya Listrik)
Archive : Referensi Elektronika

You may also like, related Besaran Listrik (Arus, Tegangan, Hambatan Dan Daya Listrik)